Menteri Yang Rindu Nge-Ruhi

Malam sudah larut. AC masjid BI dingin menusuk tulang. Pak Tifatul Sembiring pemateri mabit kali ini.

beliau masih tetap semangat berapi-api, yang mendengar juga masih sangat betah mendengarkan penyampaian beliau. Tokoh nasional berdarah Minang, sekaliber menteri berbicara tentang sahabat 'Ali, membahas hadits, ibunda Aisyah, dan banyak hal tentang diin ini. Lama, dan semua audiens terkesima. Hingga semakin larut, moderator menyisipkan kertas kecil. Semacam pesan dari panitia bahwa waktu untuk beliau ngasih materi sudah habis.

Setelah kertas kecil itu, beliau mengatakan:

0 komentar:

Nama Saya: Widya Nova Syamita

Cerita ini bukan fikitif. Nyata, fakta, dan realita. Sekedar ingin menuntaskan kerinduan jemari untuk mengetikkan kalimat-kalimat yang berdesakan, berkecamuk ingin berkisah Juga ingin menyapa saudari, sahabat yang dekat maupun yang jauh. Semoga ini senantiasa mengikat hati kita, dalam doa.

:')

Perkenalkan, nama saya Widya Nova Syamita. Kata-katanya, kalimat atau kata paling indah di telinga setiap orang adalah namanya.. Walaupun kurang tau persis, tapi memang dari dulu merasa paling merdu mendengar guru mengabsen rentetan huruf yang menyusun nama saya :')

Widya. Nova. Syamita.

Tiga kata. Berbeda dengan 3 saudara lainnya, nama saya satu-satunya yang tidak Islami. Saya sulung. Punya adik namanya Hanif, Aisya, dan Huda. Lihatlah deretan nama itu, nama Widya terdengar asing tanpa ada aroma dan hampa komposisi syurgawinya..

Dalam pertumbuhan kita menuju seseorang yang dewasa dan bijaksana, sering tanpa sadar dan tanpa sengaja muncul memori lama. Kenangan yang tiba-tiba hadir begitu saja. Dulu, seperti anak kecil lainnya, saya pernah bertanya. Pada Mama, apa arti nama saya : WIDYA NOVA SYAMITA. Wahyu Ilahi Dilahirkan Yusrita Awal NOVember Anak Syamsir-Yusrita.

saya semakin bahagia dengan 3 kata ini
hingga akhirnya, kini. Mungkin setahun belakangan. Mungkin lebih cepat, mungkin juga lebih lambat. Dengan penuh kesadaran akhirnya paham. Jauh-jauh hari sudah mereka doakan. Wahyu Ilahi.

(sudah kami doakan nak, tinggal kamu ikhtiarkan )

0 komentar: