Pilihan

"Saya nanti izin pulang duluan ya ustadzah. Saya jadi peserta saja, saya ga bisa jadi musyrifah. Ada tugas yang belum selesai"

Siap-siap pulang, melihat ibu muda yang menggantikan posisi saya bersiap menyimak sambil menyusui bayinya..

Langsung urung angkat barang. Malu mengangkat wajah lagi. Hari ini teguran lembut itu..

Ada orang yg belum punya amanah berupa keluarga, lalu merasa paling sibuk sedunia. Ada yang sudah berkeluarga, lalu terlena dengan kehidupan rumah tangganya. Tapi tetap ada, orang-orang penuh cinta, yang dengan sejuta agenda-waktunya penuh keberkahan bisa melaksanakan seluruh kesibukan yang membuat Dia ridha. Dengan tatapan meneduhkan, senyum yang sejuk. Secara tak langsung menampar orang berhati lemah di hadapannya. Hidup ini pilihan. Apa pilihan kita ?

0 komentar:

Aisya, Gadis Pemimpin Kebaikan

Aisya amiratul khaira, gadis cerdas pemimpin kebaikan.. Diam-diam Nana selalu merindukan aisya, walaupun tak pernah menelpon. Walaupun tak pernah membalas SMS aisya..karena mata sudah berembun duluan saat membaca SMS aisya. Bahkan aisya jauh lebih romantis dibanding nana :'D

Dan setiap jalan juang yg kutapaki, berharap kelak juga kau tempuhi. Sukses ujiannya hari ini, calon hafizhah kami..

*foto Aisya dicium adek bungsu kami, Huda*



0 komentar:

Mama

"Ma, nanti kalau Nana lahiran gimana ma ?" Obrolan via telpon dengan Mama berbulan-bulan lalu. Mungkin dalam hati beliau, Ini memang repot punya anak kayak begini, nikah juga belum tapi sudah tanya lahiran..

Lalu dijawab setengah menggoda, "nanti kalau lahiran kan sudah ada suami berarti, ga perlu mama lagi."
Mama, kapan kah masanya seorang anak tak membutuhkan ibunya lagi ? Apalagi untuk anak semanja widya ini.

Dan kata-kata sederhana pagi ini yang membuatku meleleh, "semangat ya nak"

Mama, bisakah aku menjadi ibu ? Ibu, yang tak hanya kuat tapi juga menguatkan..yang tak hanya kukuh, tapi meneguhkan..

Mom, I'm still your five year old girl. I see no wisdom on my eyes (elfa)

0 komentar: