Fair

Ini semacam pengakuan.. Tentang kecemburuan, keirian.. Sepertinya, kalian harus tahu bahwa saya cemburu :')

Tak diterima di HWC karena kebodohan kecil saya, mungkin anugerah. Tergantung bagaimana menyikapi.

Entah, dengan masih banyak rutukan dalam hati seharian itu. Tak terhitung kata-kata penghiburan dari orang sekitar. Tak jarang juga mereka keheranan, kenapa saya harus sebegitu reaktifnya terhadap "penolakan" ini. Terlalu berlebihan, jika harus masam muka dan sembab mata. Tapi saya pikir, saya sungguh terluka. Hahaha,, awalnya. Walau sekarang masih ada bersitan rasa tak rela :')

-walaupun tidak menjamin juga saya akan diterima kalau tidak lupa-

Intinya, saya ingin menyampaikan, saya sangat ingin ikut pelatihan itu, tapi belum rezekinya ada di situ. Jadi yang diterima harus sungguh-sungguh. Semoga tulisan kalian menginspirasi kebaikan. Jangan sia-siakan kesempatan, ada orang lain yang menginginkan tapi kalian yang mendapatkan. Selamat ya, semangat ya, kawaaan. Saling mendoakan :)


Juga maaf, untuk yang menerima ketidak-dewasaan saya menyikapi ini. Maklum, namanya juga patah hati... Ini sudah baikan. Saling mendoakan yaa.

Maka menulislah teman. Menulislah untuk kebenaran.. membangun peradaban.

Maaf pada Nurma, Shahfira.
Maaf pada Rosa, Fafa. Jangan-jangan Rosa sakit karena ekspresi jahat widya (ge-er).
Taman-teman yang diacuhkan seharian.
Maaf pada panitia HWC.
Maaf pada ketidak-ikhlasan saya pada siapa saja.


Mudah-mudahan ini (memang) disampaikan dengan ketulusan, selamat berjuang :')

0 komentar: