Sepertinya tipis sekali beda antara idealisme dan keangkuhan. Betapa
saya merasa seorang saudara begitu jumawa dengan idealismenya. Hanya
ingin mempertontonkan betapa idealisnya seorang dia. Walau kadang juga
hinggap ragu, jangan-jangan hanya saya yang tak mampu berbaik sangka.
Dan juga, di sisi satunya. Begitu samar beda antara fleksibilitas
dengan meremehkan. Saat mulai melonggar, mencair, dan
bertoleransi..adakah sesungguh fleksibel atau nyata-nyata meremehkan.
Maka karena begitu sedikit jarak idealime dan keangkuhan, karena tak
banyak beda fleksibel dan meremehkan..jadikanlah idealisme ku sesungguh
takut kepadaMu. Bukan karena angkuhku di hadapan hamba-hambaMu. Pun
jika aku melonggar-mencair-dan bertoleransi dengan sikapku juga bahasa
smsku atau apapun itu, jadikan itu selurus niat mengatakan pada mereka
bahwa aku manusia yang ingin memanusiakannya. Bukan karena meremehkan
laranganMu, ataupun menambah rusak hati dan iman hambaMu itu.
Dengan apa harus kujawab tanyaMu :
"apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah untuk menghukummu?" (5:144)
0 komentar: