Iri

Yang mana lagi yang bisa diingkari ? Saat di suatu waktu mulai tak percaya pada curah limpah buncah nikmatNya. Dan mungkin karena itu  beberapa waktu belakangan ini cemburu itu datang lagi. Halus tapi memang menyergapii. Hingga disentil : "Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yg lain." (4:32)

Lalu tercekat, bahwa memang tak lagi berhak menggugat. Bertanya kenapa aku begini? Kenapa dia diberi ? Memangnya aku salah apa ? Ucap, sikap, dan tanggap yg tak hanya mengerdilkan tapi menularkan keputusasaan.

Kalaulah batasan-batasan manusiawi itu menuntut untuk didengar, izinkanlah aku dan aku lalu aku. Karena seperti katamu, arogansi itu seperti selalu menemaniku.

0 komentar: