Ditanya Palestina

Seorang sahabat. Ya, sahabat yang kucinta dengan caraku mencintainya. Sahabat yang (akhirnya) melepaskan kain yang baru beberapa bulan belakangan menutupi kepalanya, (akhirnya) memperlihatkan hitam rambutnya. Hari ini (akhirnya juga) aku menanyainya, dengan cinta. Dan ia juga menjawab dengan cinta. "Doakan saja, nanti aku pakai lagi. Bukan sekarang."

Tertegun, lalu secepat kilat tersenyum. Buru-buru meralat lintasan pikiran ku : bahwa tak harus aku selalu melihat apa-apa dari sudut pandangku saja.

Ya, walau apapun, walau bagaimanapun aku mencintainya. Mungkin kami jarang saling bercerita tapi tak perlu banyak alasan untukku menempatkannya sebagai seorang istimewa di hati.  Karena kami seakidah. Percaya dengan sebenar percaya bahwa Ilah kami adalah sama: Allah.

Siang menjelang pulang saat masih kuliah Pengelolaan Utang, dia menanyaiku. Menoleh ke belakang: Hmm, widya aku mau tanya. "Sebenarnya ada apa sih Gaza?" Aku tertegun. Aduh wid, seharusnya tak boleh terkaget-kaget, harus siap dihadapkan pada pernyataan dan pertanyaan apapun oleh siapapun. Lalu teman sebelahnya menimpali: "iya, aku juga penasaran. Gak ngikutin ceritanya. Tau-tau udah heboh aja."

Allah, aku boleh bahagia untuk pertanyaan mereka itu, kan? Aku boleh bersyukur pada sakinah yang turun bersama pertanyaaan itu, lembut dan menyejukkan hatiku. Lalu berdoa, penuh harap padaMu masih dalam ketertegunanku agar Kau izinkan aku menghantarkan secercah cerah di hatinya.Titipkan hidayahMu lewat jawabanku, Rabbku.

"eh, nanti aja widya.." Lalu kembali memperhatikan dosen ke depan. Lalu kami saling diam, mungkin aku terlalu mendramatisiir jika aku merasa dia sebenarnya sedang sibuk dengan lintasan pikirannya. Dan biar Allah yang menjawab tanya itu dengan cara yang lebih elegan dan Maha Indah. Biar, kami tak jadi saling bertukar pandangan. Biar, dia tak jadi mendengarkan dan aku belum sempat mengatakan sesuatu yang layak disebut jawaban.Biar Allah yang membawa jawaban itu ke hadapan hatinya.

Dan sepulang kuliah ini, selepas sujud syukur dalam rakaat terakhir Zhuhur..aku meneruskan pesan cinta bahwa nanti ba'da Ashar kita akan menggelar kajian di lapangan A, berbagi cerita tentang Palestina, Gaza, dan para syuhada. Sahabatku, kita nanti datang ya.. Hmm, jangan marah jika ternyata tulisan ini kau baca. Cukup tahu betapa cinta seorang Widya padamu. Pun tak apa jika kau tak membacanya. Agar menjadi rahasia antara aku, Dia, dan siapa saja yang sempat melirik catatan ini. Catatan yang kutulis untukmu.

(untuk sekecil apapun upaya kita, ternyata tak pernah sia-sia. Merubah profil-picture, share gambar, nulis status. Itu menjadi berlipat maknanya saat itu semua mengantarkan banyak sahabat lain yang akhirnya bertanya, ada apa Gaza?)

karena dulu, dengan cara ini juga awalnya aku semakin mencintaiMu dan mengenal betapa indah jalanMu.

Allah lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki 2:272

0 komentar: