Ditulis Untuk Abang Nif Sayang

Sahur pertama.
"Pa,mohon maaf lahir batin ya Pa". Nyaris seperti biasa, Papa akan menjawab datar, seperlunya, setelah itu kami seperti bingung akan saling bilang apa.

Telepon beralih ke si abang. "Maaf lahir batin ya,Bang." Dia menjawab dengan dua kata 'he eh'. Itupun dicampur ngantuk :)

Lalu si Aiyah shalihah yang baru naik ke kelas enam, dia duluan yang bilang : "Nana, maafan Isya yo Na." Tentu, sayang.

si bungsu Huda masih tidur, lalu yang terakhir adalah Mama.
"Mama,Nana mohon maaf lahir batin ya Ma."
jawaban Mama yang sukses membuat mata saya berair.. -sama sama Nak. Mama juga minta maaf. Kesalahan yang Mama sengaja atau yang tidak.-

Mungkin terdengar klise tapi begitu tulus. Sampai ingin menangis dan bilang, "Widya yang lebih banyak salah Ma."
-Belum tentu begitu. Mama lah yang paling banyak salah. Maaf ya Nak-

setelah itu benar-benar meleleh.

0 komentar: